1Detik - Berat badan wanita saat hamil tentu akan bertambah sejalan dengan kenaikan berat badan bayi, plasenta atau ari-ari, hingga cadangan energi yang dibutuhkan.Hal ini mungkin membuat sebagian wanita tak percaya diri sehingga ingin melakukan diet agar berat badan tak naik signifikan. Padahal, ada sejumlah bahaya diet saat hamil. Apa saja bahaya tersebut?
Mengutip laman Very Well Family, para ahli medis di dunia tidak merekomendasikan diet atau penurunan berat badan wanita saat hamil. Salah satu Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kim Langdon yang berbasis di Ohio, Amerika Serikat menegaskan hal tersebut."(Penurunan berat badan selama kehamilan) umumnya tidak direkomendasikan, kecuali berat ibu membahayakan kehamilan yang dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti terlalu berat untuk menjalani operasi caesar darurat dengan aman," ujar Langdon.Kendati begitu, pengecualian ini jarang terjadi. Jika pun berat badan wanita hamil telah melebihi standar, para ahli medis umumnya merekomendasikan agar setidaknya wanita hamil tersebut mempertahankan berat badan ketimbang menurunkannya.Alasannya, karena bahaya diet ketika hamil lebih besar ketimbang manfaat yang didapat seperti berat badan tidak naik signifikan.Bahaya Diet saat HamilSetidaknya terdapat tiga bahaya diet saat hamil. Bahaya ini berisiko mengintai bayi dalam kandungan apabila sang ibu melakukan diet.1. Berat badan bayi rendahDiet saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Sebab, diet ketika hamil akan membatasi asupan gizi bagi bayi di dalam kandungan.Akibatnya, pertumbuhan bayi jadi terbatas ketika di dalam kandungan dan ketika lahir bayi memiliki risiko BBLR. Masalahnya, berat badan yang tidak cukup bisa membahayakan bayi karena berhubungan dengan fungsi organnya.2. Bayi lahir prematurSelain BBLR, bahaya diet saat hamil juga bisa menimbulkan kelahiran bayi secara prematur atau sebelum memasuki usia matang untuk kelahiran. Masalahnya, kelahiran prematur memiliki sejumlah risiko.Salah satunya karena paru-paru bayi belum matang, sehingga memungkinkan bayi kesulitan bernafas dan perlu bantuan perawatan di fasilitas NICU. Bahkan, beberapa bayi yang lahir prematur berisiko memiliki kecacatan jangka panjang.3. Kematian bayi dalam kandunganBahaya yang paling fatal dari diet ketika hamil adalah kematian bayi dalam kandungan. Risiko ini sangat mungkin terjadi karena diet saat hamil membuat bayi kekurangan berat badan dan organnya belum matang.
Cara selain Diet untuk Jaga Berat Badan saat HamilKetimbang diet, para ahli medis merekomendasikan wanita hamil yang ingin menjaga berat badan untuk lebih memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi daripada 'melihat angka timbangan'.Berikut sejumlah alternatif untuk menjaga berat badan saat hamil.1. Fokus pada nutrisiAhli Diet Natalie Kravat merekomendasikan agar wanita hamil fokus pada nutrisi dari setiap makanan yang dikonsumsi. Sebaiknya, wanita hamil banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan sayuran.Hal ini tidak hanya membantu wanita hamil untuk memenuhi asupan gizi baik untuk bayi di dalam kandungan, namun juga bisa membuat berat badan terjaga. Bonusnya, penurunan berat badan usai masa kehamilan bisa lebih mudah dilakukan.2. OlahragaJangan pernah lupa berolahraga sekalipun sedang hamil. Justru, olahraga rutin bisa menjaga berat badan wanita selama kehamilan dan membantu penurunan berat badan yang lebih cepat usai masa kehamilan.Beberapa olahraga yang aman untuk wanita hamil, yaitu berjalan kaki, berenang, bersepeda, yoga, dan pilates.
itulah bahaya diet saat hamil. Semoga membantu.