Fakfak. 1Detik. Online-
Peristiwa penyerangan, pengrusakan Kantor Distrik Kramongmongga, pembakaran SMP negeri 4 Kokas di Kramongmongga serta tindakan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya kepala Distrik Kramongmongga, selasa (15/8), dan juga dugaan pembakaran Kantor Distrik Fakfak Tengah, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, jumat (18/8), mendapat perhatian serius Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat.
Perhatian Polda PB tersebut dengan menghadirkan sejumlah pasukan Brimob guna mengamankan situasi keamanan di Distrik Kramongmongga, juga dukungan personil penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda PB, serta menghadirkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) guna membantu proses penyelidikan.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Daniel Silitonga, saat melihat langsung kondisi Bangunan Kantor Distrik Fakfak Tengah, jumat (18/8) bersama PJ. Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpau, Kabinda, Kasdam, Wakil Ketua DPRD PB Saleh Siknun, Bupati Untung Tamsil, Wakil Bupati Yohana Dina Hindom, Sekda Drs. Ali Mbaham Temongmere, Kapolres, Dandim dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Fakfak.
Dijelaskan, personil Brimob telah lebih dulu di terjunkan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) di Distrik Kramongmongga, sementara penyidik Ditreskrimum Polda Papua Barat dan tim Labfor baru tiba di Fakfak.
Dikesempatan yang sama, PJ Gubernur PB, Paulus Waterpau, juga mengharapkan penyelidikan melibatkan Tim Labfor guna mengungkap fakta dibalik berbagai tindakan kejahatan yang terjadi. "Pak kapolres nanti surati Pak Kapolda minta labfor ya untuk membantu penyelidikan" ujar Waterpau kepada Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana di halaman kantor Distrik Fakfak Tengah. Mendengar permintaan Waterpau tersebut, Kapolres kemudian menyampaikan kalau sudah ada perintah Kapolda agar Tim Labfor dilibatkan membantu penyelidikan. (AR)