Fakfak.1Detik.Info-
Ruang perawatan pasien wanita, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Fakfak tergenang air. Peristiwa tersebut terjadi pekan kemarin saat hujan deras mengguyur Kota Fakfak.
Informasi tersebut diperoleh media ini melalui vidio pendek yang direkam warga saat kejadian. Dari vidio tersebut terlihat Air menggenangi ruang perawatan pasien wanita, dengan ketinggian air mencapai kurang lebih 1 sampai 2 Cm dalam ruangan tersebut. Sumber air berasal dari luapan saluran drainase. Peristiwa tersebut sempat mengganggu kenyamanan pasien yang sementara dirawat.
Direktur RSUD Fakfak, dr. Karyani Kastella, yang dikonfirmasi media ini, di ruang kerjanya, rabu (17/7) siang, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, curah hujan yang deras mengakibatkan debit air yang turun melalui selokan cukup tinggi sehingga air meluap masuk ke ruang perawatan.
"Iya itu di ruang perawatan wanita. Memang waktu itu hujan cukup deras sehingga debit air dari atas itu cukup tinggi sehingga masuk melalui teras belakang dan masuk ke dalam ruang perawatan pasien." ujarnya.
Meskipun demikian, Dokter Ahli Radiologi ini mengatakan, kejadian tersebut tidak sampai mengganggu pelayanan kesehatan ataupun keselamatan pasien.
"Keselamatan pasien itu yang paling penting. Kejadian itu tidak sampai mengganggu pelayanan atau keselamatan pasien karena semua pasien berada di tempat tidur." kata dokter senior yang mengawali karier sebagai dokter umum tahun 2003 ini.
Kastella mengaku jika sebelumnya memang pernah terjadi hal serupa walaupun tidak separah yang terjadi pekan kemarin.
"Sebelumnya pernah terjadi. Waktu itu air hanya masuk dan membasahi trotoar. Tidak banjir cuma bagi kami, itu tidak boleh terjadi karena keselamatan pasien kita utamakan dan juga keluarga pasien dan staf rumah sakit. Karena kejadian itu, Dinas PU telah membuat selokan. Namun sekitar dua bulan lalu saat hujan deras, air masuk lagi melalui teras belakang akibat kapasitas selokan yang tidak mencukupi dan juga akibat adanya kayu sisa pengerjaan selokan yang menghambat aliran air. Saya pikir sudah aman karena laporan dari staf kan begitu tapi ternyata kemarin itu terjadi lagi."ungkapnya.
Dirinya berencana dalam waktu dekat akan membangun tembok pembatas di bagian pintu belakang ruangan untuk mengantisipasi kembali masuknya air ke ruangan perawatan pasien.
"Sepertinya dulu sebelum saya menjadi direktur pernah terjadi juga, tetapi di ruang pria. Makanya staf sarankan ke saya agar membuat pembatas seperti di ruang pria. Saya sudah tinjau lokasi. Kalau diperlebar selokannya juga bukan solusi sebab lahannya sudah sempit. Jadi karena RAB rumah sakit untuk anggaran 2024 sudah kita kunci, sementara untuk perubahan ini sebetulnya bisa saja namun karena ini tahun politik, banyak pembiayaan politik juga sehingga kita tidak bisa berharap banyak jadi saya memutuskan untuk membuat pembatas saja karena ini tidak membutuhkan anggaran banyak."tandasnya.(Ar)