Metode Kepemimpinan “Scope”, Komandan Satpam Wajib Tahu!

Jakarta 1detik.info -Leadership atau kepemimpinan “Komandan Satpam” bagian penting untuk mempengaruhi anggotanya” dengan kekuatan intruksi dan doktriniasi terhadap tugas dan tanggung jawab satpam yang sudah ditetapkan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan prosedur kerja.

Menjadi seorang komandan Satpam sejatinya itu mudah? Namun belum tentu menjiwai untuk menjalani sebagai seorang komandan seutuhnya yang menjadi “role model atau menjadi contoh” agar setiap tujuan perusahaan berjalan sesuai yang diharapakan oleh pimpinan perusahaan.

Terjemahan Leadership menurut “Scott Mauzt membentuk hirarki kepemimpinan yang memberikan pelayanan klasik serta menjalankan sebagai fungsi utama melayani bawahannya, mengutamakan kebutuhan karyawan” Bukan sebaliknya membangun sistem ego, sehingga dalam suatu ekosistem tidak membantu anak buah untuk berkembang yang lebih maju kedepannya.
Dinamika dalam kepemimpinan sebagai komandan Satpam membutuhkan proses, walaupun sebagai edukasi semi militer harus mengetahui pokok permasalahan.

Mencari tahu setiap individu bawahannya, tapi zaman sekarang memipin tidak harus marah-marah lagi, tetap tegas namun merangkul bawahan untuk mencapai tujuan kebersamaan, mempunyai jiwa korsa,jiwa kebersamaan dan senasib sepenanggungan.

Menjadi komandan Satpam 15-20 tahun lalu berbeda dengan sekarang ini, kalau zaman dulu menjadi komandan Satpam terlihat kinerja baik, berani menegur, bisa ngomong, meskipun tidak terlalu pintar pasti jadi komandan dan dapat rekomendasi dari pimpinan untuk menjadi seorang komandan Satpam di perusahaannya Masing-masing.

Sedangkan di zaman sekarang sedikit selektif dengan mengutamakan pengalaman dan dilengkapi dengan KTA (Kartu Tanda Anggota) dan  ijazah Gada Madya (Level Supervisor) dan Gada Utama (Level Chief sampai dengan manager) serta lampiran persyaratan seperti sertifikat training, penghargaan karyawan terbaik, SKCK, surat pengalaman kerja, data personal dan administrasi lainnya.

Menjadi komandan Satpam “Gampang-gampang Susah” karena harus mempersiapkan diri yang matang” tidak hanya keterampilan dan pengetahuan tentang Satpam saja namun harus memperbaiki etika, perilaku, mental yang positif, dan mempunyai keyakinan serta keberanian dalam memimpin bawahannya atau anak buah Satpam dilingkungan kerjanya.

Sebagai komandan Satpam, banyak hal yang dihadapi dari lika-liku atau fenomena sampai dengan keilmuan yang banyak belum diketahui dan hal lainnya, itulah seninya seorang komandan tidak harus bisa semuanya namum yang paling penting dari setiap momen apapun bisa dipelajari sebagai bahan evaluasi agar terus belajar dan bertindak, sehingga menutupi kelemahan yang ada didalam seorang komandan Satpam.

Maka dari itu, agar lebih terarah dan terstruktur dalam memimpin bawahannya serta bisa membangun pondasi yang lebih kuat gunakan dengan metode “SCOPE (Self-Identity, Conflict, Omnipotence, Physical, dan Emotional)”:
1. Self-Identity (Identitas Diri) :
Seorang komandan Satpam menunjukan identitas dirinya sebagai jati diri atau seorang yang mempunyai sosok dan karakter dalam melakukan pembinaan kepada bawahannya. Identitas diri ibarat branding yang harus ditampilkan dengan mempunyai integritas bekerja dengan nilai-nilai dan prinsip sesuai peraturan perusahaan dan etika profesi yang ditekuni.

Jadikan bawahannya tempat mencurahkan keluh-kesah dari setiap kegiatan pekerjaan yang dialaminya baik kejadian, ketidaktahuan dalam bekerja, karena di kompalin customer, ekonomi menipis, dan lain sebagainya. Jangan sebaliknya, komandan mengeluh kepada bawahannya, bahkan sering pinjamin uang kepada anak buahnya “itu sih boleh-boleh saja” tapi ingat batasan yang harus dijaga, agar identitas diri komandan tetap menjadi kuat.

Jaga wibawa dan etika saat memimpin, karena seorang komandan akan diingat dan dikenang dari sosok aslinya, bisa saja 10 tahun kedepan karir bawahannya tersebut lebih baik dari komandan saat ini artinya perjalanan anak buah tadi bisa saja menemukan jati dirinya diluar, sehingga menjadi orang hebat lebih dari yang sekarang entah itu jabatan yang lebih tinggi atau menjadi pengusaha yang lebih sukses…Amin.

Maka dari itu, etika atau sikap itu adalah segalanya  ilmu dan pengetahuan masih bisa dipelajari, tapi kalau sudah etika kurang baik walaupum pintar, orang lain juga akan ingat yang negatifnya saja dari tindakan dan perbuatanya yang mereka ketahui selama ini. Fokus perbaiki etika ya para komandan, biar bisa menjadi komandan yang mempunyai identitas diri yang profesional dan sosok yang dirindukan oleh bawahannya.

Dari penampilan pun nilai tambah karena tidak terlihat buncit atau gemuk yang tidak terurus alias jarang berolahraga.

Mempunyai fisik yang prima sudah pasti berhubungan erat dengan seragam atau pakaian kerja yang digunakan,dan diperhitungkan komandan yang merugi bila tidak bisa mamake menjadi fisik lebih stabil. 

Kehidupan di kerjaan harus seimbang juga dengan kegiatan diluar pekerjaan seperti olahraga secara rutin, sharing antar komunitas Satpam, baca buku untuk menunjang kemampuan pengetahuan, melakukan kegiatan yang positif, lainnya.

Juga perlu digaris bawahi, bahwa berbicara tentang fisik seorang komandan Satpam bukan karena tampan dan paras wajah atau “Ganteng atau Jelek Seorang Komandan” tapi ini terkait tentang merawat fisik sehingga bisa berpenampilan yang menarik dan bisa menunjukkan kepada anggota/ bawahannya serta bisa diikuti dalam waktu jangka panjang.

5. Emotional (Emosi) :
Komandan Satpam harus mampu mengontrol emosi dalam kondisi dan situasi apapun? Prinsip dasarnya adalah emosi itu tidak harus marah-marah tapi dalam berbagai kesempatan emosi bisa disinkronkan antara ucapan dan pikiran seperti contoh “saat emosi memuncak depan orang banyak, jangan marah bawahannya” sehingga demotivasi berdampak semangat kerja menurun.

Seorang komandan Satpam, emosi itu bagian dari kehidupan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab ditempat kerja seperti sedang diam, sedang memikirkan permasalahan, menganalisa strategi pengamanan, sedang bercanda dengan tim, sedang berkomunikasi dan lain sebagainya.

Kecerdasan emosional, tolok ukur kematangan Komandan Satpam dalam berpikir dan bertindak, terutama dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi. Kemandirian dan terlihat dewasa komandan Satpam saat sedang berjalan, berdiri, berkomunikasi, briefing saat apel naik jaga maupun apel turun jaga.

Perlu di ingat ya untuk para komandan Satpam Indonesia !!! Jangan bisanya marah-marah ngga jelas namun tidak memberikan solusi, bawalah dengan keadaan ketenangan terhadap situasi dan kondisi yang terjadi dilingkungan kerja lainnya. 

0 Komentar

KLIK DISINI Untuk MENDAFTAR
Cari Semua Kebutuhanmu Disini!