Www.1detik.asia | LUWU,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, dr. Rosnawari Basir,memberikan klarifikasi terkait pemberitaan sebelumnya mengenai krisis vaksin di wilayahnya. Ia menegaskan bahwa proses pengadaan vaksin berada di bawah kewenangan pemerintah pusat, sehingga ketersediaannya di tingkat kabupaten bergantung pada distribusi yang dilakukan secara nasional.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait ketersediaan vaksin, baik melalui sistem aplikasi SMILE yang diperbarui setiap hari maupun komunikasi langsung melalui WhatsApp," ujar Rosnawari. Senin (18/3).
Menurutnya, selama periode Januari hingga Maret, stok vaksin di tingkat provinsi memang tidak selalu tersedia secara menyeluruh. "Beberapa jenis vaksin memang mengalami kekosongan, tetapi kami rutin melakukan pengambilan vaksin dari provinsi setiap kali ada distribusi dari pusat," jelasnya.
Dinas Kesehatan Luwu juga memastikan bahwa setiap kali vaksin tersedia di provinsi, timnya langsung menjemput dan mendistribusikannya ke puskesmas. "Saat ini, armada kami sudah berada di provinsi untuk menjemput vaksin yang baru tiba. InsyaAllah, vaksin BCG dan rotavirus hari ini segera didistribusikan," tambahnya.
Terkait ketersediaan vaksin di klinik swasta,
dr. Rosnawari menjelaskan bahwa klinik kemungkinan melakukan pengadaan sendiri langsung dari penyedia. "Karena vaksinasi adalah program nasional, pengadaannya menjadi kewenangan pusat. Jika ada klinik yang memiliki stok vaksin, kemungkinan besar mereka membelinya langsung dari penyedia," katanya.
Dengan klarifikasi ini, Dinas Kesehatan Luwu memastikan bahwa pihaknya terus berupaya maksimal dalam menjamin ketersediaan vaksin bagi masyarakat. "Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mendistribusikan vaksin yang tersedia agar pelayanan imunisasi tetap berjalan dengan optimal," tegas Rosnawari
Berita Sebelumnya :
Krisis Vaksin di Luwu: Bayi-bayi Terancam Tak Dapat Imunisasi?
(tim)
0 Komentar