Semarang, 1detik.asia -
Itikad baik pemerintah kota semarang terhadap pedagang yang dirugikan oleh oknum kasi trantib dinas perdagangan kota semarang (MRB) dan terindikasi memfitnah wartawan, memperjualbelikan lapak pedagang serta aset negara terbukti dilindungi pemerintah kota semarang.
Nampak permintaan klatifikasi wartawan ke wakil walikota semarang iswar aminuddin terkait jual beli lapak dan sikap arogansi bawahanya yang menjadi pegawai dinas perdagangan kota semarang menjabat sebagai kasi trantib belum terjawab. Sampai berita ini dirilis iswar aminuddin tidak merespon wartawan yang bertanya terkait beberapa permasalahan yang menjerat oknum trantib dinas perdagangan tersebut.
Kesimpulan yang masyarakat dan pedagang ambil dari permasalahan ini adalah PEMBIARAN, pemerintah kota semarang dalam penerapan PERDA terbukti hanya "omon omon" saja prakteknya NOL. Kami jadi paham sekarang bagaimana menyikapi permasalahan permasalahan yang berada di pasar kota semarang, timpal salah satu pedagang konveksi ema.
Jadi perlu ada tagar#percumalapor, hanya pemberitahuan kenaikan ritribusi saja yang di kerjakan lainya "percuma" omong kosong saja ternyata, terang salah satu pedagang pasar johar utara sungadi dan diaminkan beberapa pedagang lainya.menurutnya walikota semarang dan wakilnya sudah pasti tau keakuratan berita ini.
Masalah johar selatan "fasum diperjualbelikan" hanya diam, masalah johar tengah yang telah terjadi jual beli diam, masalah jual beli lapak johar utara masuk di sosial media diam, aset negara di pasar scj diperjual belikan diam, berarti indikasi disini jelas bisa diartikan" SETORAN" terjadi di kalangan ATAS, karena takut dibongkar makanya "diam" Masyarakat dan pedagang diharapkan bisa mengetahui, bagaimana langkah teman teman wartawan dan pedagang yang saling mendukung untuk meminta keadilan bagi pedagang.
Pemerintah kota semarang untuk menciptakan keadilan sudah "mati hati" mereka tidak mau tau dengan kondisi rakyatnya yang sekarang masih berjuang demi keadilan yang dirampas oleh oknum dinas perdagangan kota semarang (MRB).
(Agung Nazar)
0 Komentar