WRC DIY Dukung Rencana Program Konservasi Air  Tanah Pemkot Yogyakarta

 

WRC DIY Dukung Rencana Program Konservasi Air  Tanah Pemkot Yogyakarta


Yogyakarta,DIY,1detik.asia

--Watch Relation Of Corruption Pengawas Aset Negara Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta ( WRC PAN RI DIY ) yang dikoordinir K. Herman Setiawan dan Eko Rihantoro melakukan paparan program partisipatif yang diinisiasi oleh Forum Kampung Panca Tertib ( FKPT ) Bangirejo berupa konservasi air hujan menggunakan sarana Sumur Peresapan Air Hujan " SEMAR " ( Segoro Amarto ) yang berlangsung di Ruang rapat Lt. 1 Kantor Bappeda Kota Yogyakarta Selasa,(18/03/2025).

Kepala Dinas Bappeda Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono, S.T., M.T. didampingi Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Yogyakarta Agus Salim, S.E., M.A. serta Kepala Bidang Infrastruktur dan Pembagunan Wilayah Bappeda Kota Yogyakarta Siti Nursanti Irriani, S.T., M.P.W.K. menerima secara langsung tim dari WRC DIY dan FKPT Bangirejo.

Selaku pendamping dan pengawas WRC DIY memandang pentingnya kota Yogyakarta mulai serius melaksanakan program konservasi air hujan dengan memanfaatkan inovasi dari pemberdayaan masyarakat hasil pemikiran bersama dari FKPT Bangirejo yang bila dijalankan secara benar sesuai spek yang disarankan akan memberikan manfaat tabungan air dan serapan air di tanah Yogya sehingga di masa kemarau diharapkan sumur warga tidak perlu mengalami kekeringan ( asat airnya ).

Program ini bisa diakomodir melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta dan para pelaku usaha swasta yang memanfaatkan air tanah cukup banyak bisa diwajibkan melalui Persetujuan Bangunan Gedung ( PBG ) yang dimohonkan harus memfasilitasi dengan SPAH SEMAR untuk menangkap air hujan dari atap bangunan gedungnya dan air tanah yang dimanfaatkannya untuk kembali ke tanah lagi bukan dialirkan melalui Saluran Air Hujan ( SAH ) yang besar ke wilayah lain yang lebih rendah. 

Wilayah utara dan tengah kota Yogya sangat efektif untuk membuat SPAH SEMAR yang memiliki prinsip kerja seperti sumur bor bukan untuk mengeluarkan air melainkan memasukkan air ke area pasir melalui beberapa proses filtrasi air yang mencegah lumpur dan sampah menutupi area pasir sebagai peresapan yang sanggup menampung air masuk tanpa bisa penuh sumurnya.

Dua tokoh FKPT Bangirejo yang hadir Hari Purnomo dan Nur Edi K. mengulas secara detail rancangan SPAH SEMAR yang sangat murah, migunani dan gampang dalam proses aplikasi dan perawatannya dibandingkan dengan SPAH konvensional yang dibuat masyarakat yang saat tertutup lumpur yang merupakan material super halus dan lembut tetapi memiliki massa jenis yang berat, ketika menutup rapat lapisan pasir akan sulit ditembus air untuk meresap yang pada akhirnya SPAH konvensional menimbulkan bau kurang sedap dan menjadi sarang nyamuk.

Hasil analisa Kepala Bappeda tim teknis Bappeda sangat mendukung program partisipatif masyarakat yang disampaikan melalui WRC DIY dan FKPT Bangirejo dan telah pula disampaikan kepada Walikota kota Yogya yang diharapkan dalam tempo yang tidak terlalu lama Walikota akan menerima secara langsung WRC DIY dan FKPT Bangirejo untuk lebih mendetailkan program tersebut yang menjadi salah satu konsen Walikota Yogya terkait tabungan air bagi kota Yogyakarta.

Reporter(Ragil)

0 Komentar

KLIK DISINI Untuk MENDAFTAR
Cari Semua Kebutuhanmu Disini!