Karena Sakit Seorang Karyawan Diberi Surat Peringatan, Korban; PT. MGM Akan Saya Akan Saya Laporkan!



Lamongan — Oknum Manager PT. Mahatama Global Mayer (MGM) kembali membuat gaduh, Sejak beberapa hari yang lalu Oknum Manager tersebut sudah bertindak semena-mena kepada karyawan.

Kali ini perbuatan yang dilakukan Oknum tersebut telah melampaui batas. Pasalnya beberapa waktu lalu seorang Karyawan dari PT. MGM (RI inisial) mengalami kecelakaan ketika perjalanan pulang dari tempat kerja pada Sabtu, (19/4/25) 

Bukannya memberi asuransi jiwa atau santunan Oknum tersebut justru memberi surat peringatan (SP) karena tidak masuk kerja.

Ketika kejadian laka Ri ditolong oleh rekan kerjanya termasuk seorang pelaksana yang bekerja PT. MGM, (Bm inisial) selaku pelaksana sempat mengantar ke Rumah Sakit (RS) hingga ke Ahli patah tulang (sangkal Putung) hingga pulang kerumah korban.

Ketika berada di RS Bm memberikan informasi ke grup WhatsApp PT MGM bahwa Ri mengalami kecelakaan ketika perjalanan pulang, dan disitu juga Bm meminta izin untuk Ri karena tidak bisa hadir ditempat kerja karena mengalami patah tulang

Usai satu minggu berlalu Ri sudah bisa berdiri dan berjalan namun masih belum bisa beraktivitas berat dan masih butuh istirahat, namun dari pihak MGM mengirimkan SP karena satu minggu Ri tidak hadir.

Sangat disayangkan padahal Ri sudah diizinkan oleh Bm dan keesokan harinya izin kepada (Sf inisial) selaku staf kantor, namun izin itu tidak dianggap jika tidak ada surat tertulis padahal sejak awal Ri masuk tidak ada peraturan seperti itu bahkan sangat bebas dan interview awal masuk kerja juga tidak ada, Kebijakan tersebut dibuat setelah Ri mengalami kecelakaan.

"Saya heran, sedang sakit karena kecelakaan sepulang kerja bukannya diberi santunan malah diberi surat peringatan, Padahal banyak saksi dari rekan kerja ketika kejadian. Dulu dari awal saya masuk perusahaan MGM tidak seperti ini, saya sangat prihatin dengan kebijakan baru yang dibuat oleh Manager baru itu," ujar Ri pada Senin, (28/4/25)

Ri mengeluhkan kekecewaan terhadap kebijakan Oknum tersebut, pasalnya semua pekerja juga mengalami nasib yang sama namun berbeda kondisi.

Teman satu kerja Ri (Fa) juga mengeluhkan surat peringatan yang mereka dapat akibat tidak dapat mengikuti lembur, alasannya tidak mengikuti lembur karena sudah sampai rumahnya yang berada di Jombang.

"Saya kemarin pulang namun usai dirumah pihak pelaksana meminta lembur sedangkan rumah saya di Jombang sangat jauh jika kembali ke Lamongan jadi tidak memungkinkan untuk kembali kesana dan lembur kerja, seharusnya staf kantor tahu kondisi," ucap Fa

0 Komentar

KLIK DISINI Untuk MENDAFTAR
Cari Semua Kebutuhanmu Disini!